Kata Pengantar
Alhamdulillah segala puji bagi allah SWT. Karena
berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kedua kalinya sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa zaman jahiliyah menuju zaman keislaman seperti sekarang ini.
Makalah ini kami buat sebagai syarat
tugas dari mata pelajaran dasar-dasar agronomi dengan judul “Pertumbuhan
Tanaman”. Diharapkan dengan makalah ini dapat menambahkan informasi kepada
seluruh manusia dan juga menambah nilai akademis bagi mahasiswa yang telah
menyeesaikan makalah ini. Juga untuk
mengembangkan ilmu yang telah diberikan oleh dosen pengampu.
Terimakasih kami ucapkan kepada
kedua orang tua yang telah mendukung penulis untuk membuat makalah ini. Tak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada doen pengampu yang telah membimbing
mahasiswa untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah dasar-dasar agronomi.
Demikian makalah ini kami buat. Jika
ada salah kata kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Madiun, 31 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................................... ii
DAFTAR
GAMBAR..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang........................................................................................................... 1
1.2. Rumusan
Masalah....................................................................................................... 1
1.3. Tujuan......................................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Pertumbuhan Tanaman............................................................................. 2
2.2.
Proses Fotosintesis...................................................................................................... 3
2.3.
Respirasi..................................................................................................................... 6
2.4.
Metabolisme............................................................................................................... 6
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan................................................................................................................. 8
3.2.
Saran........................................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................... 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pertumbuhan Pada Kecambah....................................................................... 2
Gambar 2. Proses Fotosintesis......................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Salah
satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh. Di Indonesia terdapat jenis-jenis tumbuhan yang beraneka
ragam. Contohnya pohon yang tadinya kecil kemudian
menjadi besar. Hal
tersebut terjadi karena adanya salah satunya proses Pertumbuhan adalah
pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Keadaan seperti iklim dan tanah sangat mendukung
kelangsungan hidup beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu kita wajib
mensyukuri anugerah Tuhan ini.
Pertumbuhan adalah pertambahan
jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali
(irreversible). Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran.
Untuk itu kami membuat makalah ini dengan judul
“Pertumbuhan Tanaman” agar dapat memberikan informasi masyarakat luas tentang
hal tersebut. Sehingga dapat bermanfaat bagi manusia.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan tanaman?
2.
Apa yang dimaksud dengan proses fotosintesis?
3.
Bagaimana proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan?
4.
Apa yang dimaksud dengan respirasi dan metabolisme?
1.3.
Tujuan
2.
Untuk mengetahui
pengertian pertumbuhan tanaman.
3.
Untuk mengetahui
pengertian fotosintesis.
4.
Agar mengetahui
proses terjadinya fotosintesis pada tumbuhan.
5.
Dapat mengetahui
pengertian respirasi dan metabolisme.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah besarnya
ukuran organisme dan bersifat irreversibel. ( tidak akan kembali
keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau
pembesaran sel ,dapat pula disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat di ukur dan di
nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran pertambahan panjang,
lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume, masa, berat. Setiap
parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan
sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini di sebabkan
pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yakni satu
sama lain tidak ada keterkaitan, sehingga perbandingan linier antara luas dan
volume tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
Pada perkecambahan biji terdapat pertumbuhan yang signifikan, pada awalnya
terjadi penyerapan air yang dapat di
ikuti oleh pertumbuhan yang nyata, selanjutnya terjadi pertambahan volume dan
berat basah, tetapi tidak demikian dengan bera keringmya. Bersamaan dengan itu
kecambah bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan
dalam berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan
air yang bersifat permanen atau sementara.
Gambar 1. Pertumbuhan Pada Kecambah
Produksi suatu tanaman ditentukan
oleh kegiatan yang berlangsung dalam sel dan jaringan tanaman. Bahan kering
adalah penumpukan fotosintat pada sel dan jaringan. Fotosinat atau hasil bersih
fotosintesis adalah hasil dari produksi energy dengan penurunan energy akibat
pemanasan. Pemupukan fotosintat dapat berupa buah, biji, daun dan batang.
2.2.
Proses Fotosintesis
Fotosintesis merupakan suatu proses biokimia pembentukkan zat makanan
seperti karbohidrat yang dilakukan oleh
tanaman. terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berkalori tinggi, makhluk
hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan
menggunakan zat hara, karbon
dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Gambar 2. Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya
sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan
karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan
aerobik di Bumi karena
selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi
bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi
primer) maupun tidak
langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada
organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang
angin hidrotermal di
laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi,
yaitu sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar
daripada konsumsi
energi peradaban manusia.
Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa
organik dalam tubuh
organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya.
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada
berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu
dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat
reaksi fotosintesis. Pada
tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini
tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang
dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk
memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan
dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik.
Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, dilakukan dalam suatu rangkaian
reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda
ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan
karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula
yang dihasilkan selama fotosintesis.
Organisme fotosintesis pertama kemungkinan berevolusi sekitar 3.500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah
evolusi kehidupan ketika
semua bentuk kehidupan di Bumi merupakan mikroorganisme dan atmosfer memiliki sejumlah besar
karbondioksida. Makhluk hidup ketika itu sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen
sulfida bukan air sebagai
sumber elektron. Cyanobacteria muncul
kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis mengubah Bumi ketika
mereka mulai mengoksigenkan
atmosfer pada sekitar 2.400 juta tahun silam. Atmosfer baru ini memungkinkan evolusi kehidupan kompleks seperi protista. Pada akhirnya, tidak kurang dari satu
miliar tahun silam, salah satu protista membentuk hubungan
simbiosis dengan satu
cyanobacteria dan menghasilkan nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga.
Kloroplas pada Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang
bersimbiosis ini.
1.
Reaksi
tergantung cahaya (terang)
Tahap pertama fotosintesis adalah
reaksi tergantung cahaya. Reaksi ini berlangsung pada membran tilakoid di dalam
kloroplas. Selama ini energi cahaya panggung diubah menjadi ATP (energi kimia)
dan NADPH (mengurangi daya).
Cahaya diserap oleh dua fotosistem
yang disebut fotosistem I dan fotosistem II. Protein kompleks ini mengandung
molekul cahaya klorofil dan pigmen aksesori yang disebut antena kompleks.
Fotosistem juga dilengkapi dengan reaksi pusat. Ini adalah protein kompleks dan
pigmen yang bertanggung jawab dalam konversi energi. Klorofil a pada molekul
fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang gelombang puncak 700 nm dan disebut
molekul P700. Klorofil a molekul fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang
gelombang puncak 68O nm dan disebut molekul P68O.
Reaksi tergantung cahaya dimulai
pada fotosistem II. Ketika sebuah foton cahaya yang diserap oleh molekul
klorofil a (P68O) di pusat reaksi fotosistem II, sebuah elektron dalam molekul
P68O menjadi lebih tinggi dari energi. Elektron menjadi tidak stabil dan
dilepaskan lalu ditransfer dari satu molekul P68O ke yang lain dalam rantai
pembawa elektron disebut rantai transpor elektron (ETC). Molekul P68O menjadi
bermuatan positif pada kehilangan elektron.
Elektron yang hilang diganti dengan
cara pemisahan air dengan cahaya dalam proses tersebut yang disebut fotolisis.
Air digunakan sebagai donor elektron dalam fotosintesis oksigenik dan dibagi
menjadi elektron (e), ion hidrogen (H +, proton) dan oksigen (O2). Ion hidrogen
dibawa ke ATP dan digunakan untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk
menggabungkan ADP untuk menghasilkan ATP. Oksigen dilepaskan ke udara sebagai
produk sampingan dari fotosintesis.
Proses di mana ATP dibuat
menggunakan energi matahari disebut Fotofosforilasi. Jenis fotofosforilasi
digunakan oleh tanaman dan Cyanobacteria disebut fotofosforilasi
nonsiklik. Ini tidak hanya fotosistem II, tetapi juga fotosistem I.
Elektron dari fotosistem II
diteruskan ke sitokrom b6-f kompleks dan untuk fotosistem I. Lagi, menerima
energi dari foton cahaya yang diserap oleh klorofil molekul (P700). Elektron
dibawa oleh rantai transpor elektron (ETC) ke NADP reduktase, yang merupakan
akseptor elektron terakhir. Pada titik ini energi yang digunakan untuk
menghasilkan NADPH.
2.
Reaksi
tidak tergantung cahaya (gelap)
Tahap kedua dari fotosintesis adalah
reaksi tidak tergantung cahaya. Nama lain yang sering diberikan untuk reaksi
ini adalah Siklus Calvin-Benson. Hal ini terjadi di stroma dari kloroplas.
Selama ini energi reaksi dari ATP dan NADPH digunakan untuk mengubah
karbondioksida menjadi karbohidrat seperti glukosa.
Satu molekul karbon dioksida
bereaksi dengan gula 5-karbon yang disebut ribulosa bifosfat (RuBP). Reaksi ini
menghasilkan gula 6 karbon stabil yang segera dipecah untuk membentuk dua gula
3-karbon yang dikenal sebagai 3 phosphoglycerate (3PGA).
Tiga gula phosphoglycerate diubah
menjadi gliseraldehida 3 fosfat (G3P) menggunakan energi dari ATP dan kekuatan
mengurangi dari NADPH. Sebagian besar G3P yang dihasilkan digunakan untuk
membuat RuBP yang kemudian digunakan untuk memulai siklus Calvin-Benson lagi.
Beberapa G3P, bagaimanapun, digunakan untuk membuat glukosa pada tanaman yang
digunakan sebagai sumber energi.
2.3. Respirasi
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan
senyawa
berenergi tinggi (SET)
untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan
kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun, istilah respirasi mencakup proses-proses yang
juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua
tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan
penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak
melulu melibatkan oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan
energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam
lemak, dapat dipecah
dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena
proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas
ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya,
berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan
energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen
sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun, banyak proses
respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam
proses pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan
belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator.
Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme
eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
2.4. Metabolisme
Metabolisme
adalah semua reaksi kimia
yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat seluler. Secara
umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
- anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Kedua
arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan
hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut
sebagai hormon,
dan dipercepat (dikatalisis)
oleh enzim.
Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan
reaksi kimia disebut katalis.
Pada
setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat
yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna
menghasilkan senyawa intermediat,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia
yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom.
Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi
yang disebut metabolomika.
Peristiwa
fotosintesis dan respirasi dalam jaringan tanaman dapat dipandang sebagai
bagian dari metabolism tanaman hijau. Sintesa bahan organic pada fotosintesis
yang melibatkan air, hara dan energy cahaya matahari disebut dengan anabolisme.
Sedangkan perombakan bahan organic yang terbentuk pada proses fotosintesis
disebut katabolisme. Katabolisme berlangsung pada proses respirasi untuk
memperoleh energy. Anabolisme dan katabolisme kedua-duanya disebut dengan
metabolisme.
Ada
dua metabolisme yang harus dibedakan, yaitu metabolisme nitrogen dan
metabolisme karbohidrat tanaman hijau yaitu autotrop. Metabolisme nitrogen
sangat dipengaruhi oleh lingkungan tanaman, seperti kesuburan tanah dan
pemupukan. Metabolisme karbohidrat terbatas pada proses pembentukan karbohidrat
dan perombakannya. Metabolisme nitrogen, selain di pengaruhi oleh proses
diatasjuga disertai oleh pengikatan nitrogen dan simbiosenya pada tanaman
kacang-kacangan.
Metabolisme
karbohidrat dan metabolisme nitrogen berhubungan errat, kedua proses tersebut
sangat dipengaruhi oleh perubahan besar pada lingkungan tanaman, seperti
pemupukan berat, berkurangnya intensitas cahaya atau kekeringan. Pengaruhnya
pada kedua prose situ tercemin pada perubahan pola pertumbuhan dan produksi
tanaman.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pertumbuhan, fotosintesis,
respirasi dan metabolisme sangatlah erat hungannya. Keempat point tersebut
memiliki pengertian masing-masing. Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah besarnya
ukuran organisme dan bersifat irreversibel. ( tidak akan kembali
keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel
,dapat pula disebabkan oleh keduanya.
Sedangkan fotosintesis
merupakan suatu proses biokimia pembentukkan zat makanan seperti karbohidrat yang dilakukan oleh tanaman.
terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan
senyawa
berenergi tinggi (SET)
untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup.
Metabolisme
adalah semua reaksi kimia
yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat seluler. Secara
umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
3.2. Saran
1.
Dengan
di bentuknya makalah ini kami sebagai penulis
berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya tumbuhan bagi
kehidupan kita.
2.
Mengembangkan ilmu yang ada di makalah ini hingga bisa efektif terhadap
pembelajaran maupun tugas yang diberikan oleh dosen atau guru.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Maya.2015.https://dosenbiologi.com/tumbuhan/proses-fotosintesis-pada-tumbuhan. Di akses pada tanggan 30 Oktober 2017.
Salisbury,Frank
B. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Penerbit ITB .Bandung.
1995.
Basri
J.,Hasan.1987. Dasar-dasar Agronomi.Rajawali
No comments:
Post a Comment