Monday, November 27, 2017

Pengertian Mulsa Dalam Pertanian dan Keuntungan Maupun Kerugiannya

1. Pengertian Mulsa
       Mulsa adalah suatu bahan penutup daerah tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tumbuh dengan baik. Misalnya mulsa digunakan pada tanaman cabe.Pemakaian mulsa dapat memberikan keuntungan dalam budidaya tanaman dan kerugian dalam menggunakan mulsa yang mempunyai berdampak pada lingkungan. Maka diperlukan pengetahuan tentang mulsa dengan harapan informasi ini dapat meningkatkan hasil produksi pertanian karena telah memahami tentang  mulsa. Mari simak informasi dibawah ini.

a. Keuntungan menggunakan mulsa
  1. Melindungi permukaan tanah dari guyuran hujan, erosi dan kehilangan tanah.
  2. Menekan pertumbuhan gulma sehingga dapat menekan biaya tenaga kerja untuk penyiangan.
  3. Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi penguapan sehingga dapat mempertahankan kelembapan.
  4. Menyimpan air.
  5. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang dapat memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah.
b. Kelemahan menggunakan mulsa     
  1. Membutuhkan tambahan biaya untuk membeli bahan mulsa (plastik) dan pemasangannya di lapangan
  2. Menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangan mikroorganisme musuh tanaman, misalnya patogen penyebab damping-off dan busuk akar.
  3. Pada musim kemarau, mulsa kering sangat riskan terhadap bahaya kebakaran.
  4. Tidak dapat digunakan saat iklim terlalu basah.
 Selain mulsa memiliki beragam keuntungan dan kelemahan. Mulsa juga mempunyai dua macam yaitu sebagai berikut.

c. Macam-macam mulsa

1. Mulsa Organik
      Mulsa organik adalah sisa-sisa tanaman yang disebar di permukaan tanah. Sisa tanaman dapat berupa serasah tanaman (gulma), cabang, ranting, batang maupun daun-daun bekas tanaman atau sisa tanaman hasil panen. Mulsa dapat melindungi tanah dari terpaan hujan, erosi, menjaga struktur, menambah kesuburan tanah serta menghambat pertumbuhan gulma. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman /bibit ditanam.
        Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik adalah alang-alang/ jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya. Kekurangan penggunaan mulsa organik meliputi :
  • Tidak tersedia sepanjang musim tanam, tetapi hanya saat musim panen tadi.
  • Hanya tersedia di sekitar sentra budidaya padi sehingga daerah yang jauh dari pusat budidaya padi membutuhkan biya ekstra untuk transportasi
  • Tidak dapat digunakan lagi untuk masa tanam berikutnya.
2. Mulsa Non-organik
       Mulsa non – organik adalah material penutup tanaman budidaya yang terbuat dari bahan sintetis misalnya saja plastik. Mulsa non organik ini bisa dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya :
  1. Mulsa plastik
           Meliputi bahan – bahan plastik dan bahan – bahan kimia lainnya. Bahan – bahan plastik berbentuk lembaran dengan daya tembus sinar matahari yang beragam. Bahan plastik yang saat ini sering digunakan sebagai bahan mulsa adalah plastik transparan, plastik hitam, plastik perak, dan plastik perak hitam.
              Gambar 1. Mulsa
          Kelebihan dari jenis mulsa ini adalah : dapat di peroleh setiap saat , memiliki sifat yang beragam terhadap suhu tanah tergantung jenis plastik, dapat menekan erosi, mudah di angkut sehingga dapat digunakan di setiap tempat, menekan pertumbuhan tanaman pengganggu , dan dapat digunakan lebih dari satu musim tanam tergantung perawatan bahan mulsa Kekurangannya adalah : Tidak memiliki efek menambah kesuburan tanah karena sifatnya sukar lapuk dan Harganya relatif mahal.      Penggunaan mulsa plastik, terutama mulsa plastik hitam perak, dalam produksi sayuran yang bernilai ekonomis tinggi seperti cabai, tomat, terong, semangka, melon dan mentimun, semakin hari semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan dan permintaan konsumen terhadap produk sayuran tersebut. Meskipun penggunaan mulsa plastik ini memerlukan biaya tambahan, tetapi nilai ekonomis dari hasil tanaman mampu menutupi biaya awal yang dikeluarkan. Jenis mulsa plastik umumnya dibedakan berdasarkan warna dan intesitas cahaya yang dapat diteruskan, beberapa warna antara lain: mulsa plastik bening, mulsa plastik putih, mulsa plastik perak, mulsa plastik hitam, mulsa plastik merah, mulsa plastik biru, mulsa plastik perak perak (mulsa plastik CPP Metalizing) dimana kedua permukaan berwarna perak, dan mulsa plastik hitam perak (MPHP) yang salah satu permukaan berwarna hitam, permukaan lainnya berwarna perak.
            Warna mulsa akan menentukan energi radiasi matahari yang diterima dan berdampak pada suhu lapisan olah tanah, selain itu cahaya yang dipantulkan permukaan mulsa berpengaruh kepada kondisi lingkungan sekitar tanaman. Dari sekian jenis plastik mulsa yang paling banyak digunakan adalah jenis mulsa plastik hitam perak (MPHP). Warna hitam untuk menjaga kelembaban tanah, menghalangi pertumbuhan gulma/rumput liar, sedangkan warna perak untuk memantulkan sinar matahari untuk mengurangi penguapan air tanah.
  2. Mulsa anorganik
             Meliputi semua bahan batuan dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti batu kerikil, batu koral, pasir kasar, batu bata, dan batu gravel. Untuk tanaman semusim, bahan mulsa ini jarang digunakan. Bahan mulsa ini lebih sering digunakan untuk tanaman hias atau pot.
      Sekian artikel ini saya buat jika ada kurangnya maupun pembaharuan tentang pengetahuan mulsa ataupun saran bisa langsung berkomentar dibawah ini. Hal ini bertujua supaya artikel ini berkualitas dan dapat memberikan informasi kepada para pembaca maupun seluruh manusia.

Salam Mahasiswa.

No comments:

Post a Comment